Bangunan rumah kebanyakan menghadap kiblat dan tidak dibangun menggunakan paku, melainkan kayu atau besi. Stuktur bangunan rumah adat Bugis terdiri dari tiga bagian yang dipersonifikasi sebagai tubuh manusia, yaitu kaki, badan, dan kepala. Berikut ini adalah bagian rumah adat Bugis berdasarkan fungsi. - Ukiran kayu yang terdapat pada dinding dan plafon membuat Rumah Adat Bugis Saoraja memiliki keindahan seni yang menakjubkan. - Rumah Adat Bugis Saoraja seringkali digunakan sebagai tempat acara adat dan upacara, sehingga menjadi salah satu warisan budaya yang masih terjaga sampai saat ini. Rumah Bugis Tradisional merupakan contoh model rumah Asia tenggara yaitu rumah panggung dari kayu yang atapnya berlereng dua dan kerangkanya berbentuk huruf H terdiri dari tiang dan balok yang dirakit tanpa pasak atau paku Tianglah yang menopang lantai dan atap sedangkan dinding hanya diikat. Konstruksi rumah adat Bugis terdiri dari tiang-tiang (alliri) dan pasak (pattolo) yang terpasang secara "ringan", sehingga memudahkan bangunan untuk dibongkar pasang, digeser, bahkan dipindah-pindah lokasinya dengan digotong secara ramai-ramai. Demikian adalah penjelasan mengenai rumah adat Bugis. Rumah bugis ini lumayan banyak betonnya. Padahal ya rumah panggung juga. Dinding rumahnya pun masih didominasi kayu. Bagian depannya saja yang diberi dak beton. Namanya rumah panggung, penghuni maupun para tamu langsung "disambut" oleh tangga -yang terletak di depan rumah- menuju ke lantai dua. Beberapa rumah panggung bahkan memiliki Bahkan bagi orang bugis, rumah merupakan sebuah objek yang menentukan kelangsungan hidupnya dari segi pandangan kosmis. Pembangunannya juga didasarkan pada pembuat desain yang dipengaruhi oleh pemahaman atas simbol kosmis. Makrokosmos merupakan simbol yang dijadikan acuan utama dalam struktur bangunan rumah adat bugis. . 128 21 22 448 494 404 150 256

dinding rumah kayu bugis